(Peradaban dan Pemikiran)
Oleh.Drs.H.Mutawalli,M.Pd.I
I. PENDAHULUAN
Perkembangan
peradaban Islam di Asia Tengah berkaitan erat dengan perkembangan
perkembangan peradaban Islam di Iran. Islam pertama kali tersebar ke
wilayah ini sebagai penaklukan Arab terhadap Iran dan Transoxania dan
perpindahan pedagang Muslim dan kaum Sufi dari wilayah perkotaan ke
wilayah padang rumput. Islam memiliki sejarah panjang di kawasan Asia
Tengah, yang hadir disana sejak abad ke-7 melalui para pedagang Arab.
Sejak saat itulah, Islam menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat Asia Tengah. Negara Islam di Asia sebanyak 28 negara
sedangkan Asia Tengah terdiri dari lima Negara yang merupakan bekas
republic Soviet yaitu: Azarbaijen, Uzbekistan, Tajikistan, Khazakstan
yang akan dijelaskan pada makalah ini.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Letak Geografis Daerah Asia Tengah?
B. Bagaimana Sejarah Perkembangan Islam di Asia Tengah?
C. Bagaimana Kharakterstik Islam di Asia Tengah?
D. Apa Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Islam di Asia Tengah?
III. PEMBAHASAN
A. Letak Geografis Asia Tengah
Negara Asia Tengah terdiri dari enam negara:
1. Azarbaijan
Terletak
terletak disebelah tenggara Kafakasia disebelah gunung Kaukaz dekat
dengan laut Qaswin. Luasnya sekitar 86.630 km. Jumlah penduduk
berdasarkan data statistic tahun 1419 H/ 1998 M berjumlah 7.900.000 jiwa
yang berasal dari keturunan Turki dan Mongolia. Presentasi kaum
muslimin mencapai 87%. Perekonomian negeri ini disandarkan pada minyak
dan gas alam.[1]
2. Uzbekistan
Negara ini
terletak dijantung Asia Tengah yang luasnya sekitar 447.400 km2.
Jumlah penduduknya berdasarkan statistic tahun 1419 H/ 1998 M sekitar
24 juta jiwa. Persentase kaum muslimin lebih dari 88%, mereka adalah
pengikut madzhab sunni.
Perekonomian
disandarkan pada pada kekayaan hasil pertanian dan tambang. Disana juga
terdapat kapas, padi dan sutera, disamping minyak dan batu bara.[2]
3. Tajikistan
Terletak
disebelah tenggara Asia Tengah. Luasnya mencapai 143.100 km2. Jumlah
penduduknya berdasarkan data statistic tahun 1419 H/ 1998 M mencapai
6.100.000 jiwa. Presentasi kaum muslimin dinegeri ini mencapai 98%
mayoritas adalah penduduk Syi’ah. Perekonomiannya disandarkan pada
pertanian, industry dan minyak.[3]
4. Turkmenistan
Luasnya
sekitar 448.100 km2, sebagian bsar berupa gurun . Jumlah penduduknya
berdasarkan data statistic tahun 1419 M/ 1998 M mencapai 4.650.000 jiwa
dengan persentase penduduk musli sebanyak 90%. Negara ini menyandarkan
perekonomiannya pada minyak, barang tambang, dan hasil pertanian.[4]
5. Khazakistan
Luasnya
mencapai 2.717.300 km2, dengan jumlah penduduk sekitar 18.200.000 jiwa
berdasarkan data statistik tahun 1429 H/ 1998 M. presentase kaum
muslimin hanya tinggal 68% saja. Negara ini menyandarkan
perekonomiaannya pada pertanian, industri, ternak dan minyak. Negara ini
juga merupakan negara terbesar penghasil khrom (elemen logam) di dunia.
6. Georgia
Terletak di
bagian timur Asia tengah. Jumlah penduduknya berdasarkan data statistik
tahun 1419 H/ 1998 M mencapai 4.700.000 jiwa, mayoritas berasal dari
Turki. Luas wilayahnya mencapai 191.300 km2 dengan persentase kaum
muslimin sebanyak 80%, mayoritas pengikut Ahlus Sunnah. Perekonomian
negeri ini disandarkan kepada barang tambang, pertanian, dan minyak.[5]
B. Sejarah Berkembangnya Islam di Asia Tengah
Dahulu negeri
ini dikuasai oleh Timurlank, lalu dibagi- bagi diantara anak- anaknya.
Kemudian berdiri sendiri membentuk penguasa- penguasa local hingga
dimulainya penjajahan Rusia. Mereka menguasai Bukhara (Transoxania) pada
tahun 1338 H/ 1919 M dan mengambil Khawarizm pada tahun 1337 H/ 1918 M,
sebelmnya juga Farghanah dan Taskent sejak tahun 1293 H/ 1876 M.[6]
Hubungan
antara Iran dan Asia Tengah diperkuat oleh invasi bangsa Mongol. Pada
abad ke-13 masyarakat Mongol non Muslim mendirikan pemerintahan mereka
di Asia Tengah, sebagian besar wilayah Timur Tengah dan Cina. Penaklukan
bangsa Mongol scara cepat memperluas wilayah Asia Tengah dalam
berhubungan dengan Timur Tengah mengantarkan daerah- daerah padang
rumput disebelah utara laut hitam, laut Caspia, laut Aral kedalam
hubungan dengan masyarakat Muslim di Transoxania dan Iran, dan melalui
penyatuan Transoxania Muslim dengan wilayah Asia Tengah dan Cina.[7]
C. Karakterstik Islam di Asia Tengah
Islam memiliki
sejarah panjang di kawasan Asia Tengah, yang hadir disana sejak abad
ke-7 melalui para pedagang Arab, sejak saat itulah, Islam menjadi
bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Asia Tengah. Islam
diberbagai wilayah Asia Tengah sejak awal telah memperlihatkan
karakteristik penyebaran awalnya. Misalnya, penduduk muslim di Asia
Tengah yang masuk pada penaklukan Arab yang cenderung konservatif dan
tradisional. Sementara itu, mayoritas masyarakat muslim Asia Tengah
adalah berakidah sunni dan bermazhab hanafi, rata-rata mereka berasal
dari Turki, dan bertutur bahasa Turki.[8]
Abad ke-13 dan
14 lahir Khusraw va Syirin karya Quthb, Mahabbatnnah karya Khawarismy.
Dari generasi Timurid muncul Sakkaki, Ghada’i, Nava’i. Yang jelas
sastra- sastra religious sufi sangat dominan mewarnai karakteristik
Islam Asia Tengah sampai sekarang, dan hamper bisa dipastikan bahwa
tradisi sufisme dikawasan ini lebih dominan dan mengakar. Hal ini dapat
dilihat dalam berbagai ikatan komunalismenya dimana maqam- maqam orang
suci selalu dijadikan symbol kesatuan spiritual, sekaligus sumber
inspirasi perjuangan mereka dalam mewujudkan tujuan Islam.[9]
D. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Islam di Asia Tengah
Pada
pertengahan abad ke-7 masehi, arab berhasil membawa Islam ke
trankaukasia timur. Kendatipun ditentang oleh orang Georgia dan orang
Yahudi di wilayah ini, namun dakwah Islam berlangsung dengan cepat
sehingga pada abad ke delapan, mayoritas penduduk sudah muslim.
Islamisasi berlangsung hingga abad ke-12 ketika perlawanan orang yahudi
dan orang kristen sudah tidak ada lagi. Periode damai ekspansi Islam ke
Asia Tengah datang bersama para pedagang sepanjang rute-rute
perdagangan bulu binatang dan sutra yang termasyhur.
Abad ke-13
adalah abad kegelapan bagi Islam di Asia Tengah karena invasi Mongol.
Pada mulanya kekuasaan mongol sangat anti-islam karena banyak pemimpin
mongol yang beragama Budha dan kristen. Akan tetapi, Islam tetap
bertahan berkat usaha dakwah yang dilakukan oleh tarekat-tarekat sufi
yang banyak menarik masyarakat masuk Islam dan bahkan penguasa mongol.
Abad ke-14
wilayah-wilayah penting muslim masuk kekaisaran Rusia, seperti Kazan,
Astrakhan, dan Siberia Barat. Pada masa ini umat islam diperlakukan
sebagai warga Rusia yang tidak mendapatkan hak seperti yang dinikmati
oleh orang kristen, dan dibeberapa wilayah para pemimpin agama Islam
diusur ke pedalaman dan mesjid-mesjid dihancurkan. Perkembangan islam
dinegara ini pun mengalami pasang surut. Masa paling suram terjadi
selama hampir tujuh dekade ketika rezim komunis soviet menguasai
sebagian besar wilayah Asia Tengah. Saat itu, ribuan pemuka muslim
terbunuh dan kehidupan beragama diawali dengan ketat oleh pemerintah.
Namun setelah invasi jerman ke Uni Soviet (1941), kebijakan terhadap
Islam menjadi lebih moderat.
Pada awal
tahun 60-an, Rezim Nikita Khrushchev kembali meningkatkan eskalasi
propaganda anti Islam. Lima tahun kemudian penguasa Soviet menutup
mayoritas masjid yang masih berfungsi. Hal itu berlanjut hingga tahun
70 dan 80-an. Di Asia Tengah khususnya, dampak perang di Afghanistan
terlihat di Uzbekistan dan Tajikistan, yang akhirnya memunculkan gerakan
perlawanan di sejumlah negara Asia Tengah, konflik terus berlanjut
hingga setelah runtuhnya Uni Soviet berarti lahir lah kembali islam yang
dibarengi dengan gerakan dakwah Islam. Ribuan mesjid dan sekolah Islam
di buka kembali. Negara Asia Tengah yang merupakan bekas Pasca-Soviet
mengobarkan kembali semangat islamnya secara terbuka bahkan melalui
jenjang-jenjang jabatan di partai komunis, mendukung islam sebagai
keyakinan religius nasional karena keyakinan tulus dan kebutuhan
politik, dan terjalin ikatan antara negara-negara muslim baru dan dunia
Islam lainnya termasuk kedutaan-kedutaan besar serta anggota
asosiasi-asosiasi ekonomi Islam.
Dari
perjalanan panjang kesadaran Islam di wilayah-wilayah Soviet di Asia
tengah baik secara religius maupun kultural tidak dapat dihapus dengan
cara halus maupun kasar. Meskipun ketaatan religius kaum muslim dibekas
uni soviet tidak sempurna akibat terisolasi dari dunia Islam yang lebih
besar selama hampir delapan dasawarsa, perasaan mereka sebagai bagian
umat islam sangat kuat dan meningkat. Di beberapa negara baru bekas
koloni soviet, kelompok-kelompok politik penting menyerukan didirikan
republik-republik Islam dan selalu menghormati unsur-unsur Islam dalam
kekuatanpolitik mereka. Dengan demikian, masyarakat muslim Asia Tengah
baru mulai babak baru dalam kehidupan masyarakat dan bernegara yang
telah lama kehilangan warisan islamnya.[10]
[1] Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003), hal.511.
[2] Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak…, hal.513.
[3] Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak…, hal.514.
[4] Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak…, hal.513
[5] Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak…, hal. 516.
[6] Ahmad Al Usairy, Sejarah Islam Sejak…, hal. 437.
[7]Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 637-638.
[8] Ilaihi Wahyu, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencna Prenada Media Group, 2007), hal. 141.
[9]Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno Linguistik dan Geo Politik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 247.
[10]Ilaihi Wahyu, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencna Prenada Media Group, 2007), hal. 142-144.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar